Sabtu, 12 Maret 2011


13 Maret 2011 | 07:27 wib

Belum Ada TKI Korban Gempa di Jepang


Jakarta, CyberNews. Hingga Minggu ini belum diperoleh informasi adanya korban Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akibat gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter, diikuti tsunami berketinggian 10 meter, Jumat (11/3) yang berpusat di Miyagi, bagian utara wilayah Jepang.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengutip sumber informasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), di Jakarta, Sabtu (12/3) menyebutkan, ada 31.517 WNI di Jepang, 16.653 adalah TKI formal dan ada 51 TKI sektor jasa/restoran.
Dari keseluruhan TKI formal tersebut, sekitar 14.033 TKI bekerja di bidang industri dan 1.013 TKI caregiver/perawat. Termasuk di antaranya 686 TKI perawat di sejumlah rumahsakit dan perawat lanjut usia (caregivers) yang ditempatkan BNP2TKI, melalui program/skema kerjasama antar pemerintah (G to G) dengan pihak Jepang sejak 2008-2010.
"Sejauh ini belum terdapat catatan ada WNI/TKI yang terkena dampak atau jadi korban tsunami di Jepang," tegas Jumhur.
Menurutnya, atas informasi yang juga disampaikan seorang perawat, Yared Febriyanto (TKI perawat program G to G yang ditempatkan di Niigata, Jepang pada 2010), belum ada perkembangan terkait adanya korban para TKI perawat yang ditempatkan BNP2TKI. Termasuk apakah ada TKI perawat yang sedang berlibur di Sendai dan Miyagi saat terjadi gempa tersebut.
"Sekarang ini tim KBRI Tokyo sedang menuju lokasi bencana/gempa yang jaraknya 400 kilometer dari Tokyo. Mudah-mudahan semua wni/tki di Jepang dalam keadaan selamat," katanya.
Belum diketahui
Di kedua kota baik Miyagi atau Sendai, lanjut Jumhur, tidak ada penempatan TKI perawat oleh BNP2TKI. Soal apakah ada TKI lain di Sendai dan Miyagi juga belum bisa diketahui.
Negara Jepang hanya terbagi dua bagian, Utara dan Selatan. Pusat gempa berada di Utara dan daerah Utara berbatasan ke Tokyo. Jumlah TKI Perawat baik perawat rumah sakit maupun perawat Lansia yang ditempatkan BNP2TKI di Jepang sebanyak 686 orang sejak 2008-2010.
Persebaran TKI perawat di Jepang berada di wilayah utara yang berada agak jauh dari pusat gempa, seperti Fukushima (3 TKI perawat), Niigata (4 orang), Ibaraki (1 orang). Lainnya umumnya di daerah selatan yaitu Tokushima, Fukuoka, Kagoshima sampai Okinawa. Ada juga di Tokyo, Nara, Yokohama, Nagoya, Hiroshima, Gifu, Toyama, Saga, Yogo, Tochigi, Nagano, Ooita, Chiba, Yamaguchi, Tottori, Saitama, Yamagata, Osaka, Haichi,Wakayama, Kobe, Aomori, dan Kanagawa.
Ditambahkan, data Kemenlu pada Sabtu (13/2) pagi, menjelaskan dari 175 WNI/TKI yang dimintakan informasi keberadaannya oleh keluarga masing-masing, sebanyak 39 WNI sudah bisa dihubungi.
"Saat ini salah satu tim KBRI Tokyo sudah sampai di Utsunomiya, 200 KM menuju Miyagi dan Iwate di mana 144 WNI tercatat di sana selain 95 WNI dan keluarganya diketahui keberadaannya pada 6 shelter pengungsian," ujarnya.
Jumhur juga mengimbau, masyarakat di tanah air yang menginginkan informasi terkait TKI perawat di Jepang, dapat menghubungi nomor pengaduan Handphone 0816964341 atasnama Haposan Saragih, Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI), dan 08161831711 atasnama Sadono, Direktur Perlindungan dan Advokasi Asia Pasifik BNP2TKI.(A Adib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar